Sang pemilik rumah, Luo Baogen dan istrinya, menolak penggusuran yang dilakukan pemerintah setempat untuk membangun jalan raya.
JIKA Anda berkesempatan mengunjungi provinsi Zhejiang, Cina, sempatkanah melintas di jalan raya Wenling.
Namun hati-hati saat melintas, terlalu kencang memacu kendaraan bisa-bisa Anda menubruk sebuah rumah yang berdiri tepat di tengah jalan raya.
Sang pemilik rumah, Luo Baogen dan istrinya, menolak penggusuran yang dilakukan pemerintah setempat untuk membangun jalan raya. Luo beralasan, ongkos ganti rugi yang ditawarkan pemerintah tidak cukup untuk pindah dan membangun rumah yang baru.
Walau seluruh tetangganya setuju dengan penawaran pemerintah dan telah hengkang dari kawasan itu, Luo tetap kukuh dan enggan beranjak dari kediamannya.
Agar rumah tetap kokoh, dinding rumah tetangga di samping kanan dan kirinya tetap dibiarkan berdiri untuk menyangga bangunan inti. Tembok sisi rumah yang belum dirapikan membuat tempat tinggal Luo terlihat kumuh, namun tidak menghentikan niatnya untuk tetap tinggal di rumah itu.
Oddity Central mencatat, selama era pemerintahan komunis masyarakat Cina tidak memiliki hak atas bangunan, sehingga pemerintah dapat dengan mudah mengambil alih tanah milik rakyat. Namun kini, pemerintah harus meminta persetujuan warga jika akan melakukan penggusuran.
Saat ini Luo dan keluarganya masih dapat hidup tenang karena jalan raya itu belum resmi dibuka, sehingga baru sedikit kendaraan yang melintas. Belum diketahui apakah nanti Luo akan menyerah jika mulai disiksa suara bising dari kendaraan yang melintas jika jalan raya ini sudah diresmikan.
Sumber: Plasa MSN
Belitungku.com
Belitung News and Entertainment Online,
Portal Berita Belitung dan Hiburan secara Online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar